Sebagai Manusia atau Makhluk hidup
kita tidak lepas dari lingkungan , baik itu lingkungan sosial maupun
alam. Dalam kehidupan bermasyarakat, hubungan sosial yang dilakukan
individu merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan keberadaannya. Setiap
individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam hal kuantitas dan kualitas,
juga intensitas hubungan sosial yang dilakukannya, sekalipun terbuka luas
peluang individu untuk melakukan hubungan sosial secara maksimal. Hubungan
tersebut bukan hanya melibatkan dua individu, melainkan juga banyak individu.
Hubungan antar individu tersebut akan membentuk hubungan sosial yang sekaligus
merefleksikan terjadinya pengelompokan sosial dalam kehidupan masyarakat. Pengertian
hubungan sosial mengacu pada hubungan sosial yang teratur, konsisten, dan
berlangsung lama
Pengertian
Lingkungan adalah sesuatu yang ada disekitar kita yang mempengaruhi
perkembangan kita baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
lingkungan ini ada unsur sosial budaya yaitu lingkungan sosial dan budaya yang
dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai
keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh
segenap anggota masyarakat. Jadi menurut saya Lingkungan sosial
budaya merupakan suatu hubungan yang terjadi di dalam masyarakat dan dimana
dalam hubungan tersebut terdapat aturan dalam masyrakat yang mengandung nilai
dan norma untuk perkembangan kita.
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa ada sesuatu yang
mempengaruhi perkembangan kita, diharapkan perkembangan tersebut adalah dalam
hal positif yaitu melakukan hal-hal yang baik yang tidak merugikan masyarakat
di sekitar kita. Hal- hal tersebut juga harus dilandasi dengan nila-nilai
dan norma yang baik juga. Karena hal itulah penuntun kita dalam berhubungan
dengan masyarakt sekitar.
Pengertian
Nilai dan Norma Sosial dalam Masyarakat
1. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah ukuran- ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan,
keyakinan-keyakinan, yang hidup dan berkembang dalam masyarakat serta dianut
oleh banyak orang dalam lingkungan masyarakat mengenai apa yang benar, pantas,
luhur, dan baik untuk dilakukan. Nilai-nilai sosial merupakan aktualisasi dari
kehendak masyarakat mengenai segala sesuatu yang dianggap benar dan baik. Pada
intinya, adanya nilai sosial dalam masyarakat bersumber pada tiga hal yaitu
dari Tuhan, masyarakat, dan individu
2. Norma Sosial
Norma Sosial adalah patokan perilaku manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Fungsinya adalah untuk memberi batasan berupa perintah atau
larangan dalam berperilaku, memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan
nilai yang berlaku di masyarakat dan menjaga solidaritas antaranggota
masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut, maka sosialisasi norma memiliki
peran yang penting dalam mewujudkan ketertiban sosial.
Dengan seimbangnya nilai dan norma maka diharapkan kita menjadi individu
yang baik dalam berhubungan sosial. Beberapa contoh kehidupan kita lingkungan
sosial budaya:
Kegiatan gotong royong di sekolah
Gambar diatas merupakan contoh Gotong Royong atau “Kerja Bakti” yang ada
di Sekolah, gotong royong merupakan contoh yang baik dalam masyrakat apalagi
dalam kenyamanan lingkungan. Karena dengan adanya gotong royong semua orang
akan saling membantu satu sama lain, dan manfaatnyapun banyak sekali seperti
pekerjaan lebih cepat selesai, lebih mudah dikerjakan, hasilnyapun akan
memuaskan bila dikerjakan bersama-sama.
2. Saling Menghormati
Contoh cara menghormati terhadap orang tua
Contoh cara menghormati terhadap guru
Gambar diatas merupakan contoh saling menghormati dengan cara berjabat
tangan yang benar. Terlihat sang guru tersenyum saat berjabat tangan dengan
muridnya, banyak sekali manfaat dari saling menghormati seperti, seseorang yang
dihormati akan merasa dirinya dihargai dan ditinggikan derajatnya, dan untuk
orang yang menghormati akan dinilai bahwa orang tersebut mempunyai sopan santun
dan tatakrama yang baik dalam bersosial
3. Musyawarah
Rapat biasa dalam suatu desa
Gambar diatas merupakan contoh
musyawarah yang ada di sebuah desa, musyawarah biasa disebutkan musyawarah
untuk menuju mufakat, bermusayawarah adalah cara masyarakat mendiskusikan
sesuatu untuk mencapai tujuan bersama dan diambil keputusan secara bersama-sama
agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan
4. Adat Istiadat
Contoh adat istiadat dalam pernikahan jawa
Gambar diatas merupakan
contoh Adat pernikahan ala Jawa, tidak dipungkiri negara kita Indonesia terdapat banyak
sekali macam budaya yang berasal dari berbagai daerah, oleh karena itu
cintailah budaya kita dengan menerapakan adat di wilayah kita masing-masing.
Dengan begitu kita lebih memahami arti dari nilai budaya dan menambah
kenyamanan lingkungan sosial dan budaya.
Halal bihalal dalam masyarakat
Adat bagi para umat Islam yaitu Halal Bihalal dalam memperingati hari
Raya Idul Fitri, dimana semua orang salaing berjabat tangan untuk saling
memaafkan atas kesalahan yang pernah diperbuat baik yang sengaja maupun tidak
sengaja. Kegiatan ini selain bermanfaat dalam hal nilai agama, bermanfaat juga
dalam hubungan sosial kita seperti menjalin hubungan kekeluargaan yang semakin
erat, semakin mengenal satu sama lain, menjauhkan rasa kebencian kita ,
mendekatkan rasa kasih sayang kita terhadap sesama, dll.
Beberapa Contoh-contoh diatas merupakan kegiatan positif yang ada di
sekitar masyarakat kita, apabila kita mencerminkan norma dan nilai sosial yang
ada di sekiar kita, maka kenyamanan dalam Lingkungan sosial budaya
pasti akan terlaksana dengan baik
Apabila kita tidak mencerminkan nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat maka akan timbulah beberapa konflik yang terjadi dalam masyrakat. Seperti
halnya contoh berikut:
1. Perkelahian
1. Perkelahian
Perkelahian dalam masyarakat
Gambar diatas terlihat seseorang terkena pukul, ini kemungkinan
disebabkan adanya rasa kebencian yang begitu mendalam karena seseorang yang
dipukul tersebut menurutnya melakukan suatu kesalahan sehingga membuat dia
tidak terima
2. Tawuran
Tawuran antar warga
Tawuran seringkali
terjadi di sekitar kita, banyak sekali penyebab terjadinya tawuran padahal
awalnya bermula dari sesuatu yang sepele yang harusnya bisa diselesaikan secara
musyawarah, tetapi karena manusia tidak luput dari sikap egois dan ketidak
puasan maka hal yang sepele bisa di lebih-lebihkan.
Selain konflik yang disebabkan karena tidak mencerminkan nilai dan norma
yang berlaku di masyarakat, adapun masalah-masalah sosial lainnya yang
disebabkan oleh perubahan-perubahan secara terus-menerus. Akibat dari perubahan
yang terus-menerus tersebut terjad kerusakan atau keretakan organisasi sosial
(disorganisasi) di masyarakat. Dalam menghadapi hal ini diperlukan suatu
perencanaan sosial untuk mengatasinya. Untuk itu, lebih dahulu harus dipelajari
secara mendalam realitas sosial yang sedang dihadapi masyarakat dengan
melakukan perencanaan sosial
Sebuah masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi
sosial antar individu, antara individu dan kelompok, atau antara suatu kelompok
dan kelompok lain. Dalam keadaan normal terdapat integrasi (keterpaduan) serta
keadaan yang sesuai pada hubungan antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Apabila antarunsur-unsur tersebut
terjadi bentrokan, hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga
memungkinkan terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.
Ada banyak faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat
dan lingkungannya, antara lain adalah faktor ekonomis, biologis, psikologis,
dan kebudayaan setempat. Semua faktor tersebut memunculkan
kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial. Setiap kelompok
masyarakat memiliki norma sendiri yang menjadi ukuran kesejahteraan, kesehatan,
serta penyesuaian diri, baik individu maupun kelompok. Masalah sosial
dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
1. Masalah sosial karena faktor ekonomis, misalnya
kemiskinan, dan pengangguran.
2. Masalah sosial karena faktor biologis, misalnya
penyakit menular.
3. Masalah sosial karena faktor psikologis,
misalnya goncangan jiwa (gila).
4. Masalah sosial karena faktor kebudayaan,
misalnya kenakalan remaja, atau konflik ras
0 comments:
Post a Comment